Jendela Rumah Berbentuk Apa
Banyak orang lebih nyaman duduk di bagian window seat ketika naik pesawat. Alasannya beragam, ada yang pengin melihat pemandangan awan, merasa cemas jika tidak di dekat jendela, hingga ingin mengabadikan momen-momen indah dalam bentuk foto dan video. Kalau kamu tipe yang mana?
Jendela pesawat umumnya berbentuk oval. Tidak pernah bundar sempurna atau bahkan segitiga. Alhasil banyak orang mempertanyakan kenapa bentuk jendela di pesawat selalu oval. Apakah ada alasan di baliknya?
Nyatanya, pemilihan bentuk oval untuk jendela pesawat ada alasannya, lho. Beberapa di antaranya bisa kamu ketahui melalui ulasan berikut ini, nih!
Jendela pesawat awalnya berbentuk persegi
Kamu mungkin belum tahu kalau jendela pesawat dulunya berbentuk persegi. Pesawat dengan jendela persegi naik daun sepanjang pada era 1940—1950an, apalagi untuk keperluan jet, seperti dilansir Simple Flying. Penumpang pun nyaman dengan jendela pesawat berbentuk persegi.
Sayangnya, salah satu pesawat jet tersebut, yakni de Havilland Comet, mengalami kecelakan pada 1953 di India. Hal tersebut disebabkan tekanan di dalam kabin dan jendela pesawatnya yang tak mampu menahan. Selama lima tahun ke depannya, tiga pesawat juga alami kecelakaan tragis.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Baca Juga: 10 Potret Pemandangan Terbaik dari Window Seat Pesawat, Eksotis!
Menghemat Biaya Maskapai
Selain itu, ada juga alasan pembiayaan di balik pesawat berbentuk oval. Saat ini, pesawat sudah bisa terbang di ketinggian yang lebih tinggi karena semakin tinggi, maka semakin kecil tekanan. Dengan begitu, agar penumpang merasa lebih aman, maka tekanan tinggi yang bisa menyebabkan turbulensi perlu dikurangi.
Whittingham menyebut kini sudah ada beberapa desainer pesawat tengah merancang bentuk jendela persegi panjang, namun dengan sudut yang melengkung.
Česko-Slovenská filmová databáze
© 2001-2024 POMO Media Group s.r.o.
Všechna práva vyhrazena.
Jendela oval di pesawat diberi lapisan lindung
Selain bentuk, tentu ketahanan dari bahan yang digunakan pada jendela pesawat patut diperhatikan. Selama penerbangan, kamu bisa memperhatikan jendela pesawat yang terbuat dari tiga lapisan akrilik.
Bagian terluar yang paling tebal dan menyerap semua tekanan, sedangkan yang di tengah memiliki lubang kecil untuk menyamakan tekanan dan melindungi bagian dalam. Lapisan yang bisa kamu pegang adalah paling tipis, karena hanya menerima tekanan dari kabin yang relatif kecil.
Insiden jendela rusak atau terbuka saat penerbangan memang pernah terjadi, tetapi sangatlah jarang. Pada 2018, kerusakan mesin pesawat maskapai Southwest AIrlines menyebabkan jendela terbuka. Insiden nahas tersebut memakan korban.
Jendela oval menghemat biaya maskapai penerbangan
Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, desain jendela pesawat berbentuk oval lebih kokoh, sehingga tahan lama jika dibandingkan dengan jendela persegi. Hal tersebut tentu berpengaruh pada pengeluaran maskapai penerbangan yang lebih hemat.
Pihak maskapai tinggal merawat jendela pesawat oval sebaik mungkin, agar tetap bisa digunakan. Mereka juga memeriksa ketahanan lapisan jendela secara berkala, supaya penerbangan terasa aman.
Jendela pesawat yang berbentuk oval ternyata ada tujuannya. Mulai dari mengurangi tekanan udara di dalam kabin, hingga mengurangi biaya operasional maskapai penerbangan. Sekarang kamu sudah gak penasaran lagi, kan?
Baca Juga: 10 Keuntungan dan Kerugian ketika Duduk di Window Seat Pesawat
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda memperhatikan bentuk jendela pesawat? Mengapa bentuknya bulat atau oval, tidak berbentuk persegi atau persegi panjang seperti jendela pada umumnya?
Dikutip dari Reader's Digest, mulanya jendela pesawat dibuat dengan bentuk persegi. Kondisi itu terjadi sampai 1950-an, pada masa ketika pesawat terbang lebih lambat dan rendah. Saat itu, terjadi dua peristiwa tragis yang menimpa pesawat De Havilland Comets.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di mana pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat terbang pada 1953 dan 1954. Penyebabnya adalah metal fatigue failure atau kegagalan kelelahan logam yang berasal dari sudut jendela berbentuk persegi.
Dikutip dari Howstuffworks, para insinyur menetapkan bahwa tepi tajam jendela persegi pesawat menciptakan titik lemah alami, yang menyebabkan metal fatigue failure. Sudut-sudut ini mudah tertekan, dan makin dilemahkan oleh tekanan udara di ketinggian.
Sebaliknya, jendela bulat atau oval mampu mendistribusikan tekanan secara merata karena tidak memiliki sudut untuk memusatkan tekanan, sehingga mengurangi kemungkinan retak atau pecah.
Bentuk bulat juga lebih kuat dan tahan terhadap deformasi, sehingga lebih mampu menahan perbedaan tekanan berulang antara bagian dalam dan luar pesawat.
Selain itu, pesawat juga memiliki beberapa lapisan akrilik antara bagian dalam dan luar pesawat. Lapisan tersebut dibuat untuk memberikan perlindungan tambahan dari perubahan cuaca seperti hujan, angin, dan kabut.
Sementara bleed holes, lubang kecil di bagian bawah, dibuat untuk menambahkan lapisan perlindungan lain, membantu menjaga tekanan udara di dalam pesawat pada tingkat yang relatif konstan dengan membiarkan udara melewati berbagai lapisan jendela.
Butuh berapa lama untuk kamu menyadari bahwa jendela pesawat bentuknya selalu oval? Lalu, setelah itu muncul pertanyaan, kenapa jendela pesawat selalu berbentuk oval?
Sebenarnya pada 1950-an, pesawat de Havilland Comet milik British Airways memiliki jendela persegi. Namun, pesawat itu jatuh dan menewaskan total 56 orang.
Penyebab kecelakaan pesawat ini memberikan pelajaran sangat penting tentang bentuk jendela pesawat. Bentuk persegi ternyata tidak tepat untuk jendela pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir aircraftnerds.com, saat kita naik ke posisi lebih tinggi, tekanan atmosfer menurun, tetapi tekanan udara di dalam pesawat disesuaikan sehingga penumpang bisa merasa nyaman selama penerbangan.
Jadi ini berarti tekanan udara di dalam kabin pesawat lebih tinggi daripada tekanan udara di luar. Oleh karena itu, tekanan udara yang tinggi menerapkan gaya pada badan pesawat ke arah luar, yang menyebabkan tekanan pada badan pesawat.
Dalam kasus jendela persegi, tegangan ini terkonsentrasi di sudut-sudut jendela, di mana tepi jendela persegi bertemu pada sudut 90° menyebabkan kerusakan pada badan pesawat. Juga untuk bentuk lain dengan sudut di dalamnya, gaya akan terkonsentrasi pada sudut.
Ilustrasi jendela pesawat berbentuk oval. (Foto: hxdyl/Thinkstock)
Jadi, kita perlu bentuk jendela pesawat sedemikian rupa sehingga tidak ada sudut. Oval atau lingkaran merupakan bentuk yang tepat. Tapi, jendela berbentuk oval digunakan di pesawat karena memberikan pemandangan-pemandangan yang lebih baik kepada penumpang.
Dalam jendela seperti itu, tegangan didistribusikan secara merata ke seluruh jendela oval atau lingkaran. Jadi, tekanan tidak akan terkonsentrasi pada satu titik. Dan karenanya tidak akan merusak badan pesawat.
Sekarang tahu kan, kenapa jendela pesawat berbentuk oval bukan sekadar karena faktor estetika, melainkan untuk faktor keamanan.
Pernahkah detikers pergi ke suatu tempat menggunakan pesawat? Jika pernah, kalian pasti mendapati bahwa jendela pesawat selalu berbentuk oval atau bulat. Mengapa demikian?
Selain karena jendela oval akan lebih estetik ketika dipotret oleh penumpang, ternyata alasan jendela pesawat berbentuk oval ada kaitannya dengan kecelakaan yang pernah terjadi pada pesawat yang jendelanya berbentuk persegi.
Melansir IFLScience, pada tahun 1953 sebuah pesawat jet komersial bernama de Havilland Comet yang jendelanya memiliki desain persegi mengalami kecelakaan di India. Tak hanya pesawat tersebut, dalam waktu lima tahun setelah diluncurkan sebanyak tiga pesawat serupa juga mengalami kecelakaan tragis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diketahui penyebabnya, diduga bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh retaknya kusen jendela, akibat desain yang berbentuk persegi. Ternyata, bentuk kusen persegi sangat buruk dalam menerima tekanan kabin saat pesawat ada dalam ketinggian.
Dai Whittingham, seorang Kepala Eksekutif Komite Keselamatan Penerbangan Inggris mengatakan bahwa jendela oval dapat membantu tekanan menjadi lebih merata dan akan mengurangi kemungkinan jendela retak.
"Bagian tersempit dari oval akan dirancang untuk memastikan kurva tersebut tidak menimbulkan tekanan yang tidak aman pada material di sekitarnya," jelas Whittingham, dikutip dari IFLScience, Sabtu (2/12/2023).
Selain karena alasan keselamatan, jendela pesawat berbentuk oval karena memungkinkan penumpang untuk melihat dataran di bawah dengan cakupan pandangan yang lebih luas.
"Desainer lebih memilih jendela oval karena mereka bisa mendapatkan area pandang lebih luas yang sesuai dengan rentang ketinggian tempat duduk penumpang," kata Whittingham.
Menjaga tekanan di dalam pesawat lebih merata
Alasan utama pesawat selalu memiliki jendela berbentuk oval bertujuan demi menjaga tekanan udara di dalam pesawat. Pasalnya, ketika terbang di atas 10.000 kaki, tekanan di dalam kabin pesawat mencapai 11—12 psi, sedangkan di luar mungkin hanya 4—5 psi.
Dilansir dari Simple Flying, jendela ovel dipilih karena bentuknya memungkinkan untuk menjaga tekanan di seluruh bagian dalam pesawat. Desainnya juga tahan terhadap deformasi, sehingga lebih kokoh dan tahan lama.
Sudah lebih dari 70 tahun, pesawat menggunakan jendela pesawat berbentuk oval. Sebelum itu, bentuk jendela pesawat memang berbeda, tetapi tidak semenguntungkan jendela oval.