Piala Dunia 2023 Dimana
Tim dengan Pertahanan Terbaik
Sebanyak 27 clean sheet tercipta dari 52 pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Prancis menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan catatan tiga gol. Sampai babak perempatfinal, Prancis nirbobol. Mereka baru kemasukan gol pada pertandingan semifinal dan final.
Jumlah Penonton Ratusan Ribu
Dalam catatan FIFA, ada sebanyak 437.575 penonton yang hadir di stadion selama Piala Dunia U-17 2023. Rata-rata ada 8.415 orang yang menonton setiap laga Piala Dunia U-17 2023.
Anda sedang berada di halaman
. Flashscore.co.id menawarkan livescore Piala Dunia U20 2023, hasil per-bagian, hasil akhir, kedudukan dan juga detail pertandingan (pencetak gol, kartu merah, perbandingan odds/peluang, …) dari Piala Dunia U20 2023. Selain skor dari Piala Dunia U20 2023 anda dapat juga mengikuti 1000+ kompetisi sepak bola dari 90+ negara di seluruh dunia pada Flashscore.co.id. Cukup klik nama negara di menu sebelah kiri lalu pilih kompetisi anda (hasil-liga, livescore piala nasional, atau kompetisi lainnya). Layanan skor untuk Piala Dunia U20 2023 disajikan secara real-time, dan diperbaharui secara langsung.
Ikutilah Serunya Piala Dunia U20 2023 di Flashscore.co.id! . Ikutilah
Lihat daftar seluruh pertandingan dari
Piala Dunia U-17 FIFA 2023 adalah edisi ke-19 dari Piala Dunia U-17 FIFA, turnamen sepak bola remaja putra internasional dua tahunan yang diikuti oleh tim nasional di bawah usia 17 tahun asosiasi anggota FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023.[1] Ini merupakan pertama kalinya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah turnamen FIFA dan menjadi Piala Dunia U-17 FIFA pertama yang diadakan di kawasan Asia Tenggara sekaligus yang keenam di benua Asia.[2] Turnamen ini juga menjadi turnamen FIFA ketiga yang diadakan di kawasan tersebut setelah Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 1997 di Malaysia dan Piala Dunia Futsal FIFA 2012 di Thailand. Edisi ini menandai kembalinya Piala Dunia U-17 FIFA setelah empat tahun vakum akibat pandemi Covid-19 yang memaksa FIFA untuk membatalkan turnamen edisi 2021.[2]
Brasil merupakan juara bertahan, setelah meraih gelar keempat pada 2019 sebagai tuan rumah.[3] Namun, mereka tidak dapat mempertahankan gelar karena disingkirkan di babak perempat final oleh Argentina.
Jerman mengalahkan Prancis dengan skor 4–3 melalui adu penalti setelah imbang 2–2 hingga waktu normal berakhir dan meraih gelar perdana.[4]
Peru diumumkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 FIFA 2021 setelah pertemuan Dewan FIFA pada 24 Oktober 2019 di Shanghai, Tiongkok.[5] Setelah edisi 2021 dibatalkan, Peru diberi hak tuan rumah untuk edisi selanjutnya pada 2023.[6] Turnamen ini sedianya menjadi kali kedua Peru menjadi tuan rumah turnamen FIFA, setelah sebelumnya menyelenggarakan Kejuaraan Dunia U-17 FIFA 2005, sehingga akan menjadi negara pertama yang menyelenggarakan turnamen ini lebih dari sekali. Namun, setelah diskusi yang ekstensif antara Federasi Sepak Bola Peru dan FIFA tentang ketidakmampuan negara tuan rumah dalam menyelesaikan infrastruktur yang diperlukan, maka Peru mengundurkan diri sebagai tuan rumah pada 3 April 2023, sementara FIFA segera menunjuk tuan rumah baru pada waktunya.[7]
Pada 23 Juni 2023, FIFA secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah baru yang diyakini sebagai kompensasi atas hilangnya hak tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023 yang diberikan kepada Argentina karena Indonesia menolak partisipasi tim nasional Israel pada turnamen tersebut.[8] Ini merupakan pertama kalinya Indonesia tampil di Piala Dunia U-17 dan menjadi negara Asia Tenggara pertama sebagai tuan rumah ajang ini. Turnamen ini juga menjadikan Indonesia negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke seluruh tiga Piala Dunia sepak bola putra gelaran FIFA; dalam dua keikutsertaan sebelumnya di ajang FIFA mereka tampil di Piala Dunia FIFA 1938 dan Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 1979 (sekarang Piala Dunia U-20).
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengumumkan bahwa pihaknya mengajukan delapan stadion kepada FIFA untuk menggelar turnamen ini. Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta Pusat, DKI Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali), dan Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatera Selatan) dipilih untuk menggelar Piala Dunia U-20 FIFA 2023 ketika Indonesia masih menjadi tuan rumah. Dua stadion tambahan lain adalah Stadion Internasional Jakarta dan Stadion Pakansari.[9] Erick kemudian memastikan bahwa pertandingan babak semifinal dan final dimainkan di Stadion Manahan, seperti perencanaan Piala Dunia U-20 semula.[10][11][12]
Berikut keempat stadion yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan beserta kapasitas yang ditentukan FIFA selama turnamen berlangsung.[13]
Sebanyak 24 tim lolos ke putaran final turnamen ini. Indonesia sebagai tuan rumah bersama 23 tim peserta lain yang lolos dari enam kompetisi kontinental terpisah.
Pengundian dilakukan pada 15 September 2023 pukul 16.00 CEST (UTC+2; 21.00 WIB) di kantor pusat FIFA di Zürich, Swiss.[14] Dua puluh empat tim peserta diundi ke dalam enam grup yang masing-masing terdiri dari empat tim, dengan tuan rumah Indonesia secara otomatis diunggulkan ke Pot 1 dan menempati posisi pertama Grup A, sedangkan tim yang lain diunggulkan ke pot masing-masing berdasarkan pencapaian mereka di lima edisi turnamen terakhir (turnamen yang lebih baru berbobot lebih berat) yang diuraikan sebagai berikut:[15]
Selain itu, lima poin bonus tambahan diberikan kepada enam tim juara kontinental dari turnamen kualifikasi.
Pengundian dimulai dengan tuan rumah Indonesia yang secara otomatis "diundi" ke A1, kemudian tim dari Pot 1 diundi terlebih dahulu ke posisi pertama di grup masing-masing, lalu tim-tim dari Pot 2, 3, dan 4 yang diundi ke salah satu posisi dalam grup masing-masing. Pengundian tim-tim dari Pot 2, 3, dan 4 harus menyesuaikan untuk menghindari bentrokan geografis serta tidak ada dua tim dari konfederasi yang sama dalam satu grup.
Acara pengundian dipandu oleh Mollie Kmita dan dilaksanakan oleh Direktur Turnamen FIFA Jaime Yarza bersama dua mantan pemain sepak bola yang pernah tampil di final Kejuaraan Dunia U-17 FIFA 1995, Stephen Appiah dari Ghana dan Júlio César dari Brasil yang bertindak sebagai asisten pengundian.[16]
Hasil undian adalah sebagai berikut:[17]
Sebanyak 18 trio wasit (seorang wasit dan dua asisten wasit), 3 wasit pendukung, dan 18 asisten wasit video ditunjuk untuk bertugas selama turnamen berlangsung. Namun, tidak ada perangkat pertandingan yang berasal dari OFC.[18][19]
Pemain yang lahir antara 1 Januari 2006 hingga 31 Desember 2008 dapat bertanding dalam turnamen ini.[20] Daftar skuad resmi tim peserta diumumkan FIFA pada 3 November 2023.[21][22]
Upacara pembukaan digelar pada 10 November 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebelum pertandingan Indonesia melawan Ekuador. Acara yang hanya berlangsung selama delapan menit dan disutradarai oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama itu menampilkan penyanyi Indonesia Aurélie Moeremans dan Wika Salim serta dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Upacara pembukaan ini menjadi yang pertama kali diadakan dalam sejarah Piala Dunia U-17 FIFA.[23]
Dua tim teratas dari setiap grup dan empat tim peringkat ketiga terbaik melaju ke babak 16 besar.
Seluruh waktu pertandingan dalam waktu setempat, WIB (UTC+7).[24][25]
Peringkat tim dalam setiap grup ditentukan sebagai berikut (Regulasi Pasal 13.1):[20]
Jika terdapat dua atau lebih tim berdasarkan tiga kriteria di atas bernilai sama, maka peringkat tim ditentukan sebagai berikut:
16 November 2023 (2023-11-16)16.00
11 November 2023 (2023-11-11)19.00
Empat tim peringkat ketiga terbaik dari enam grup melaju ke babak gugur bersama enam juara grup dan enam peringkat kedua grup.
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Selisih gol; 3) Gol yang dicetak; 4) Poin
Di babak gugur, jika pertandingan imbang hingga 90 menit waktu normal berakhir, maka langsung dilanjutkan dengan adu penalti tanpa ada perpanjangan waktu.[20]
Di babak 16 besar, empat tim peringkat ketiga dipasangkan dengan juara grup A, B, C, dan D. Pemasangan spesifik yang melibatkan tim peringkat ketiga bergantung pada empat tim peringkat ketiga dari grup mana yang lolos.
Kombinasi berdasarkan tim peringkat ketiga yang lolos
21 November 2023 (2023-11-21)19.00
25 November 2023 (2023-11-25)19.00
Penghargaan berikut diberikan pada akhir turnamen.[29] Seluruh penghargaan disponsori oleh Adidas, kecuali Trofi Fair Play FIFA.
Berdasarkan konvensi statistik dalam sepak bola, pertandingan yang ditentukan melalui adu penalti dihitung sebagai seri.
Sumber: FIFA(H) Tuan rumah.
Sebanyak 175 gol dicetak pada 52 pertandingan, dengan rata-rata 3,37 gol per pertandingan.
Tiket pertandingan babak grup mulai dijual secara daring pada 16 September 2023 pukul 15.00 WIB.[16]
Tur trofi Piala Dunia U-17 ("Trophy Experience") diadakan pada empat hari Minggu terakhir sebelum turnamen dihelat. Trofi dipajang di empat wilayah tuan rumah; Monumen Selamat Datang, Jakarta Pusat (DKI Jakarta) pada 15 Oktober, Lapangan Upakarti (Kabupaten Bandung, Jawa Barat) pada 22 Oktober, Balai Pemuda (Surabaya) pada 29 Oktober, dan Gapura Ngarsopuro, Pura Mangkunagaran (Surakarta) pada 5 November.[33][34][35]
Pada 8 November 2023, PSSI menunjuk pemain berkebangsaan Belgia keturunan Indonesia Radja Nainggolan dan mantan pemain Persija Putri Sabreena Dressler sebagai duta promosi untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 FIFA 2023.[36]
Logo turnamen diluncurkan pada 1 September 2023. Logo ini mirip dengan logo Piala Dunia U-20 FIFA 2023 yang sedianya akan dihelat di Indonesia.[37] Bentuk logo menyerupai trofi Piala Dunia U-17 dengan corak warna merah putih yang terinspirasi dari warna bendera Indonesia dan warna pirus yang melambangkan laut mengalir melintasi nusantara. Mahkota yang berbentuk bola mewakili hasrat akan sepak bola yang digemari di seluruh dunia.[38]
Maskot dirilis bersamaan dengan logo. Sosok badak bernama Bacuya (singkatan dari Badak Cula Cahaya) yang sedianya dijadikan maskot Piala Dunia U-20 FIFA 2023 kembali dipilih sebagai maskot Piala Dunia U-17. Bacuya merupakan Badak jawa bercula satu yang mengacu pada hewan asli dan dilindungi di Indonesia.[37] Bacuya digambarkan mengenakan kaus tim nasional Indonesia berwarna merah bertuliskan "Indonesia 2023" dengan celana putih bernomor 23 dan cula berwarna-warni cerah.[39]
Bola resmi turnamen adalah Adidas Oceaunz [en], yang pertama kali digunakan di Piala Dunia Wanita FIFA 2023 dan juga di Piala Dunia U-20 FIFA 2023.[40] Oceaunz memiliki latar belakang putih mutiara dengan corak warna biru dan hijau yang terinspirasi dari keunikan bentang alam Australia dan Selandia Baru (tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023). Oceaunz juga dilengkapi teknologi canggih yang dapat membantu wasit dalam mengambil keputusan.[41]
Setelah sebelumnya lagu "Glorious" menjadi lagu resmi Piala Dunia U-20 2023, lagu karya grup musik EDM asal Indonesia Weird Genius ini kembali menjadi lagu resmi Piala Dunia U-17. Diaransemen ulang, lagu ini juga menampilkan tiga solois Indonesia; Lyodra Ginting, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya (LTZ).[42]
memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Presiden Joko Widodo membentuk panitia nasional penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada 19 September 2023 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2023. Melalui Keppres ini, ditunjuklah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebagai ketua panitia pengarah beserta 14 menteri dan enam pejabat setingkat menteri sebagai anggotanya. Turut ditunjuk tiga ketua panitia pelaksana; Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sebagai ketua panitia pelaksana bidang dukungan penyelenggaraan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebagai ketua panitia pelaksana bidang sarana dan prasarana, dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebagai ketua panitia pelaksana bidang penyelenggaraan dan bidang prestasi tim nasional sepak bola Indonesia.[43] Pelaksanaannya kemudian diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2023 yang disahkan pada hari yang sama.
Piala Dunia U-17 2023 sudah tuntas digelar di Indonesia. Berikut sajian data-faktanya dalam catatan statistik.
Di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023), Jerman menobatkan diri menjadi juara dunia kelompok umur di bawah 17 tahun. Pada babak final, Die Mannschaft mengalahkan Prancis.
Skor Jerman vs Prancis imbang 2-2 sampai 90 menit waktu pertandingan habis. Paris Brunner dan Noah Darvich yang menjadi pencetak gol Jerman. Sementara Saimon Bouabre dan Mathis Amougou menjadi penyama kedudukan untuk Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia dalam angka.
Piala Dunia U-17 2023 dalam Angka
Jumlah Kartu-kartu Piala Dunia
Sembilan kartu merah diberikan wasit ke pemain pada Piala Dunia U-17 2023. Venezuela menjadi tim dengan kartu merah terbanyak, ada dua kartu merah yang diterima wakil CONMEBOL itu.
Sementara untuk kartu kuning, Jerman menjadi tim yang paling banyak mengoleksi. Tim juara itu mendapatkan 16 kartu kuning.
Ratusan Gol Tercipta
Total sebanyak ada 175 gol tercipta di Piala Dunia U-17 2023. Artinya, ada sebanyak 3,3 gol tercipta pada setiap pertandingan Piala Dunia U-17 di Indonesia.
Argentina dan Kutukan Semifinal
Argentina sudah enam kali lolos ke semifinal Piala Dunia U-17 2023. Tapi, Albiceleste selalu gagal ke babak puncak.
Argentina menempati peringkat ketiga pada tahun 1991, 1995, dan 2003. Sementara pada tiga kesempatan lainnya saat edisi 2001, 2013, dan 2023, Argentina finis keempat.
Piala Dunia U-20 FIFA 2023 adalah edisi ke-23 turnamen Piala Dunia U-20 FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Argentina pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Ukraina adalah juara bertahannya, namun tak dapat mempertahankan gelar karena tidak lolos ke Kejuaraan Eropa U-19 UEFA 2022 [en]. Tersingkirnya Brasil di perempat final memastikan adanya juara baru dalam lima edisi beruntun mulai edisi 2013—jika tidak menghitung kemenangan Serbia pada 2015 sebagai kelanjutan Yugoslavia yang juara pada Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 1987. Uruguay yang kemudian menjadi juara baru.
Sejatinya, turnamen Piala Dunia U-20 ini akan digelar di Indonesia pada tahun 2021. Namun pada 24 Desember 2020, FIFA mengumumkan bahwa turnamen edisi 2021 akan dibatalkan karena pandemi COVID-19.[2] Meskipun begitu, Indonesia tetap kembali ditunjuk sebagai tuan rumah pada edisi berikutnya di tahun 2023.
Hak tuan rumah Indonesia dicabut pada 29 Maret 2023 di tengah protes terhadap partisipasi Israel.[3] Pada 17 April 2023, FIFA resmi mengumumkan bahwa Argentina terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 untuk menggantikan Indonesia dan menjadi kedua kalinya turnamen ini diselenggarakan di negara itu.[4]
Lima penawaran untuk menjadi tuan rumah edisi 2021 diajukan pada 2019,[5] dan Indonesia diumumkan sebagai pemenang penawaran pada 24 Oktober 2019
Setelah turnamen batal digelar pada 2021, pada 24 Desember 2020 FIFA memberikan hak tuan rumah edisi 2023 kepada Indonesia. Namun, hak tuan rumah Indonesia dicabut pada 29 Maret 2023 karena protes besar-besaran terhadap keikutsertaan wakil negara Israel yang dimotori oleh PDI Perjuangan melalui dua kadernya yang menjadi gubernur provinsi penyelenggara, Ganjar Pranowo (Jawa Tengah, lokasi final) dan I Wayan Koster (Bali, lokasi pengundian fase grup) serta sejumlah partai Islam yakni PKS, PPP, Partai Ummat, PAN, dan Partai Gelora Indonesia.[3] Peru, Argentina, dan Qatar telah mengonfirmasi minat mereka untuk menjadi tuan rumah turnamen ini.[6] Pada 30 Maret, Argentina mengajukan tawaran resmi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.[7]
Pada 17 April 2023, Argentina yang calon tunggal diumumkan sebagai tuan rumah pengganti hanya 33 hari sebelum turnamen.[8] Argentina menjadi negara kedua yang jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 lebih dari sekali (sebelumnya pada 2001). Hanya Australia yang pernah begitu sebelumnya pada 1981 dan 1993.
Sebanyak 24 tim akan tampil pada turnamen ini. Negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah lolos secara otomatis ke putaran final, sementara 23 tim lainnya lolos melalui enam kompetisi antar benua masing-masing.
Republik Dominika dan Israel akan tampil perdana pada turnamen ini. Penampilan perdana Republik Dominika itu juga keikutsertaan mereka untuk pertama kali pada sebuah turnamen FIFA. Setelah lolos ke putaran final Piala Dunia FIFA 1970 lewat kualifikasi zona Asia, untuk pertama kali Israel akan tampil pada turnamen FIFA sebagai salah satu tim perwakilan zona Eropa.
Sehubungan dibatalkannya Indonesia yang ditunjuk sebagai tuan rumah sekaligus tempat drawing pembagian grup, maka rencana undian pembagian grup akan dilaksanakan di Zürich, Swiss pada tanggal 21 April 2023.
Pada pengundian grup ini, 24 negara peserta akan dibagi ke dalam 6 grup, masing-masing setiap satu grup berisi 4 tim dan satu grup tidak boleh diisi oleh negara yang sama konfederasinya. Negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah lolos secara otomatis berada di Pot 1/A1 karena statusnya sebagai tuan rumah bersama tim-tim unggulan peringkat teratas.
La Plata, Mendoza, San Juan dan Santiago del Estero adalah empat kota yang akan menjadi tuan rumah kompetisi ini.
Sebanyak sembilan belas trio wasit (seorang wasit dan dua asisten wasit), enam wasit pendukung, dan delapan belas asisten wasit video ditunjuk untuk bertugas di turnamen ini.[9]
Hanya para pemain yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2003 dan pada atau sebelum 31 Desember 2007 yang diperbolehkan tampil pada turnamen ini.
Setiap tim harus menyebutkan daftar pemain sementara yang terdiri dari antara dua puluh dua dan lima puluh pemain. Dari daftar itu, skuad akhir berisi 21 pemain (dengan tiga diantaranya harus penjaga gawang) diserahkan ke FIFA sebelum tenggat waktu. Setiap pemain pada skuad akhir dapat digantikan dengan pemain dari daftar skuad sementara apabila mengalami cedera atau penyakit serius dengan batas waktu hingga 24 jam sebelum pertandingan pertama mereka.[10]
Dua tim teratas dari setiap grup dan empat tim urutan ketiga terbaik akan maju ke babak enam belas.
Seluruh pertandingan menggunakan waktu lokal, Waktu Argentina (UTC−3).
Peringkat tim di setiap grup ditentukan sebagai berikut (Regulasi Pasal 17.7):[10]
Jika terdapat dua atau lebih tim berdasarkan tiga kriteria di atas bernilai sama, peringkat mereka ditentukan oleh:
Empat tim peringkat ketiga terbaik akan melaju ke babak gugur bersama dengan enam juara grup dan 6 runner-up.
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Selisih gol; 3) Gol yang dicetak; 4) Poin
Pada babak selanjutnya, empat tim yang lolos dipertemukan dengan juara Grup A, B, C, atau D sesuai dengan regulasi.
Pada babak gugur, jika pertandingan imbang hingga akhir waktu normal 90 menit, maka perpanjangan waktu dimainkan (dua babak, masing-masing 15 menit), dengan setiap tim mendapat kesempatan melakukan penggantian pemain keempat. Jika tetap imbang hingga akhir perpanjangan waktu, maka pertandingan ditentukan melalui adu penalti.[10]
Pada babak 16 besar, keempat tim peringkat tiga terbaik dipertemukan dengan juara grup A, B, C, dan D. Pertandingan yang melibatkan tim peringkat ketiga ini bergantung pada hasil urutan empat tim peringkat ketiga yang lolos ke babak 16 besar:[10]
Sebanyak 149 gol dicetak pada 50 pertandingan, dengan rata-rata 2,98 gol per pertandingan.
Meskipun Piala Dunia U-20 2023 batal diadakan di Indonesia, lagu "Glorious" karya grup musik EDM asal Indonesia Weird Genius tetap dijadikan lagu resmi turnamen yang kini diselenggarakan di Argentina. Lagu ini juga menampilkan tiga artis Indonesia, Lyodra Ginting, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya.[11]
Siaran langsung tersedia di FIFA+.
Untuk yang pertama kalinya dalam sejarah, timnas Israel U-19 lolos ke Piala Dunia U-20 FIFA melalui kompetisi Kejuaraan U-19 Eropa UEFA 2022 dan mereka akan melakoni kompetisi Piala Dunia U-20 pertamanya pada tahun 2023. Keikutsertaan mereka memunculkan kontroversi dan polemik, Indonesia sebagai negara tuan rumah selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik, karena konflik Israel dengan Palestina, yang di mana Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung hak kemerdekaan Palestina.[14][15]
Meski ada upaya untuk mengkonfirmasi keikutsertaan Israel, keterlibatan Israel telah menyebabkan Indonesia di bawah pengawasan berbagai organisasi masyarakat pro-Palestina.[16] Media Fundamentalis Islam Indonesia menuduh Israel merusak Hubungan Palestina dengan Indonesia dengan lolos ke Piala Dunia U-20; bahkan ada yang menuntut Israel dikeluarkan atau ditarik dari turnamen. Berbagai organisasi Islam di Indonesia telah mengancam pemain Israel, menyatakan bahwa tim Israel tidak diterima di Indonesia.[17][18]
Sedangkan tokoh Nahdlatul Ulama seperti pimpinannya, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyuarakan dukungan untuk partisipasi tim Israel.[19] Namun satu dari enam kepala daerah[cat. 1] yang telah menandatangani perjanjian asli tentang kesediaan menjadi tuan rumah Piala Dunia,[20] Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah (di mana Solo berada), Ganjar Pranowo, keduanya adalah anggota partai PDIP, menyatakan keberatan menerima tim Israel, mengutip sikap 'anti-kolonial' Soekarno daripada sikap religius.[21]
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa negaranya tidak keberatan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen, meskipun Israel lolos.[22]
Pada 28 Maret, Joko Widodo selaku Presiden Indonesia, yang tidak mewakili partainya, menyuarakan dukungannya sendiri untuk partisipasi Israel, dan mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak mencampurkan antara politik dan olahraga.[23][24] Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, putra Joko Widodo, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan gubernur dan menyatakan kesediaan untuk mengadakan drawing di Solo menggantikan Bali,[25] begitu juga dengan Bandung yang menyatakan kesiapannya.[26] Upaya terakhir dilakukan untuk menyelamatkan peran Indonesia sebagai tuan rumah, tetapi pada tanggal 29 Maret, FIFA secara resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah turnamen, menyatakan keadaan saat ini sebagai alasan tanpa menyebutkan rinciannya..[3]
Jerman Juara Dunia Baru
Jerman menjadi juara dunia baru di Piala Dunia U-17 2023. Mereka pernah menjadi runner-up pada edisi 1985. Sebelumnya, Jerman menjadi runner-up pada edisi 2007 dan 2011.